Bekerja bukanlah alasan seorang ibu untuk tak menyusui anaknya. Ketika bkerja, ibu biasanya akan menyiapkan stok Air Susu Ibu (ASI).
Persediaan ASI yang dipersiapkan tentunya harus terhindar dari kuman atau bakteri di sekitar. Oleh karenanya, biasanya agar tetap terjaga dari kontaminasi kuman, ASI disimpan dalam lemari es atau ruangan dengan suhu di titik tidak berkembangnya kuman.
Tentunya, para ibu tahu bahwa mereka harus menyimpan ASI di dalam lemari es. Meski demikian, pakar gizi anak, dr Yoga Devaera SpAK mengungkapkan bahwa ada teknis tertentu untuk menyimpan ASI dalam lemari es. Dengan kata lain, ASI tak bisa disimpan sembarangan dalam lemari es.
![]() |
Suhu Lemari Es Tentukan Umur Simpan ASI Perah |
Yoga mengatakan bahwa penyimpanan ASI di lemari es juga harus memperhatikan suhu penyimpanannya. Namun yang disayangkan, masih banyak orang yang tak terlalu memperhatikan suhu lemari esnya.
“Tergantung suhunya, biasanya suhu di pendingin itu 4 sampai 5 derajat celsius. ASI yang disimpan dalam suhu tersebut dapat bertahan 3 sampai 5 hari, dengan catatan lemari esnya tidak dibuka tutup,” katanya saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com, Senin (1/8).
“Sedangkan pada suhu beku minus 15 sampai 20 derajat bisa tahan 6 bulan sampai satu tahun. Makin rendah suhu penyimpanan maka kemungkinan terkontaminasinya ASI dari kuman akan semakin sedikit, sehingga tak basi,” ujarnya.
Jangka waktu penyimpanan, ditambahkan dia, hanya berlaku ketika lemari es tidak terlalu sering dibuka-tutup. Proses buka-tutup lemari es akan memengaruhi suhu dalam lemari es dan memengaruhi daya simpan ASI.
“Kalau sering dibuka tutup itu suhunya akan berbeda, waktu ketahanannya pun tidak akan sama. Untuk suhu 4 derajat misalnya, yang harusnya 3-5 hari, paling hanya 1-2 hari jadinya,” kata Yoga menjelaskan.
Selain soal suhu udara, Yoga mengatakan bahwa dalam wadah penyimpanan juga jadi faktor penting penyimpanan ASI.
“Wadah yang baik ialah yang terbuat dari kaca atau plastik keras yang didesain khusus untuk menyimpan ASI,” ujarnya.
Benzano.com